Sabtu, 17 Juli 2010

Team Akatsuki

Pein adalah Ketua Akatsuki dan merupakan seorang ninja pelarian yang berasal dari Amegakure. Tak ada satupun anggota Akatsuki, selain Konan yang memanggilnya dengan namanya tetapi hanya menggunakan kata "pemimpin" saja, dan wajahnya sangatlah jarang diperlihatkan. Dia memiliki kehormatan paling besar diantara rekan-rekannya (pengecualian untuk Hidan yang termasuk anggota baru) dan dialah yang mengarahkan aksi-aksi mereka. Dia jugalah yang menciptakan jutsu untuk mengeluarkan monster berekor “Bijuu” dariJinchuuriki. Dia juga bisa menggunakan "teknik pengubah bentuk" (Shōten no Jutsu) yang dapat menduplikasikan rekan-rekannya dengan menggunakan korban manusia, menjadikan mereka dapat melawan musuh tanpa melukai dirinya. Hasil duplikasi ini sangatlah mirip dengan aslinya, bahkan bisa memiliki kekkei genkai dan senjata khusus seperti yang asli. Kemampuannya seimbang dengan jumlah chakra yang diberikan kepada masing-masing hasil duplikasi ini. Ketika tiba saatnya berkumpul, Pein dapat memanggil rekan-rekannya bahkan dari tempat yang sangat jauh dengan menggunakan telepati.

Meskipun Pein kelihatannya memegang otoritas terhadap anggota Akatsuki, Ia sendiri mengatakan bahwa masih ada seseorang yang berada di atas dia. Setelah kematian Deidara, orang ini menugaskan Pein untuk menangkap Naruto secara langsung, dan tidak menerima kegagalan. Identitas orang ini kemudian diketahui, yang tidak lain adalah Tobi, yang juga adalah Madara Uchiha, yang merupakan dalang dari Akatsuki. Konan mengatakan bahwa Pein tidak pernah kalah dalam pertarungan oleh siapapun atau apapun.

Pein digambarkan memiliki pengetahuan sejarah masa lalu berbagai macam desa, dan juga yang mendasari kondisi polotik dan ekonomi pada kebanyakan negara. Ketika Hidan menggambarkan tentang ninja Konoha sebagai ninja yang "jahat dan kafir", Pein memberikan gambaran singkat mengenai Will of Fire Konoha, dan kemudian diteruskan dengan penjelasan bahwa semua negara memiliki beberapa persamaan dalam praktek untuk membenarkan pertarungan.

Diketahui dari bawahan Pein yang di tangkap Jiraiya, ternyata Pein adalah orang yang sangat hebat dan kuat. di berhasil membunuh Salamander Hanzou yang saat itu tak berhasil dikalahkan oleh tiga sannin konoha. Pein juga diketahui memiliki 6 tubuh yang tersimpan di ruangan tersembunyi. Baru diketahui bahwa pein adalah salah satu mantan anak didik Jiraiya bersama dengan Konan yang dilatih saat dia dan kedua sannin yang lain menghadapi perang dengan Amagakure.

Konan merupakan satu-satunya anggota perempuan dalam Akatsuki. Ia memiliki rambut berwarna biru dengan tambahan aksesoris bunga kertas, tetapi dari semua itu, anggota ini masih menyisahkan banyak misteri. Konan memiliki kemampuan untuk memisahkan dirinya menjadi berlembar-lembar kertas yang dapat berubah bentuk menjadi origami kupu-kupu. Namun ninjutsu itu tidak berhasil jika tubuh Konan dibasahi dengan zat cair. Baru diketahui bahwa Konan adalah bekas anak didik Jiraiya saat dia dan kedua sannin yang lain menghadapi perang dengan Amagakure.

Zetsu adalah seorang ninja pelarian misterius. Tidak banyak yang diketahui tentang dia, selain kesetiaannya kepada Akatsuki dan fungsinya sebagai seorang mata-mata. Kepalanya diselubungi olehVenus Flytrap yang besar, yang juga membungkusi tubuhnya. Bagian kanan dari wajah dan tubuhnya berwarna hitam, sedangkan di bagian kiri berwarna putih. Zetzu mempunyai dua kepribadian, di mana bagian hitam dari wajahnya berbicara dalam Katakana, sedangkan yang bagian putih menggunakan Kanji dan Kana. Kedua bagian tersebut juga sering berbicara satu sama lain, dan kadang-kadang juga memiliki pendapat yang berbeda, seperti apakah diperbolehkan Tobi menggantikan posisi Sasori dalam Akatsuki. Matanya berwarna kuning dan tidak memiliki pupil

Zetsu sering kali menggunakan Hiru Banshō: Bōka no Jutsu蛭万象・防火の術, yang membuatnya bisa bersatu dengan tanah, pohon, dan tumbuhan yang lain untuk perjalanan jarak jauh dengan cepat. Ia juga memiliki kemampuan yang dapat menggerakan tubuhnya selama ritual penyegelan Bijuu berlangsung, di mana tidak ada seorang pun anggota Akatsuki yang dapat melakukannya. Dengan begitu, ia bisa menjadi pengintai selama ritual penyegelan. Untuk memudahkan tugas ini, Zetsu meningkatkan daya penglihatannya untuk melihat jauh, dibandingkan dengan kebanyakan orang. Sebagai tambahan, dalam perannya sebagai mata-mata, zetsu berfungsi sebagai ninja hunter Akatsuki. Ia ditugaskan untuk melenyapkan mayat yang menjadi korban dari "teknik pengubah bentuk" Shōten no Jutsu Ketua Akatsuki, dan juga untuk menemukan kembali cincin dari Sasori dan Deidara.

Satu-satunya bawahan Zetsu yang diketahui adalah Tobi, yang kemudian menggantikan posisi Sasori di Akatsuki setelah kematian Sasori. Sampai saat ini anggota Akatsuki menganggap Zetsu lebih superior, karena mungkin hanya ia yang seringkali menerima perintah langsung dari Pein.

Tobi menjadi anggota Akatsuki sesudah kematian Sasori dan menjadi partnernya Deidara. Tobi tak lain dan bukan merupakan Madara Uchiha yang merupakan salah satu pendiri Konoha. Dia telah dibunuh oleh Hokage Pertama di Valley of The End. Sampai sekarang belum ada yang tahu bagaimana ia bisa hidup lagi, dan juga mengapa dia sampai menjadi anggota Akatsuki. Tobi sebelumnya adalah bawahan Zetsu. Ia memakai cincin yang sebelumnya dipakai oleh Sasori. Dalam pertarungan Deidara melawan Sasuke, Tobi terperangkap dalam ledakan bunuh diri Deidara. Kemudian Zetsu menduga bahwa Tobi telah mati dalam ledakan tersebut. Tidak seperti kebanyakan ninja pada umumnya, tobi tidak menggunakan pelindung kepala sehingga desa asalnya masih belum diketahui, sampai Ia mengungkap identitasnya sendiri setelah kematian Deidara. Ia memakai topeng aneh yang menutupi seluruh wajahnya, sehingga hanya mata kanannya yang kelihatan, yang kemudian diketahui adalah Sharingan.

Keahlian Tobi masih belum jelas, karena tidak pernah diperlihatkan bagaimana ia bertarung. Ia dan Deidara mengalahkan Bijuu berekor tiga, tetapi Tobi diperlihatkan tidak melakukan apa-apa, melainkan ia lari dari Bijuu tersebut. Setelah pertarungan, Tobi mengklaim bahwa ia mengalahkan bijuu tersebut hanya dengan satu serangan. Deidara tidak setuju dan mengatakan bahwa itu adalah sebuah "kontribusi seni" (ledakan tanah liat) yang membawanya pada kemenangan. Dalam pertarungannya melawan Sasuke, Tobi menunjukan kemampuannya untuk memulihkan diri dari serangan yang fatal. Setelah terpotong oleh pedangnya Sasuke, Tobi terjatuh dan kembali berdiri hanya dalam beberapa detik dan hanya mengeluh tentang kecepatan serangan tersebut. Dari sini, Tobi tidak lagi mempertunjukan teknik apapun. Menurut Pein, seseorang seperti Tobi bisa didapatkan kapan saja jika dibutuhkan, sedangnkan Deidara digambarkan unik, menyatakan secara tidak langsung bahwa Tobi adalah salah satu anggota terlemah dalam Akatsuki

Tobi memiliki gaya bicara yang resmi dan benar. Walaupun penampilan fisiknya masih menyisahkan misteri, Zetsu secara tidak langsunng menyatakan bahwa Tobi masih muda, sementara sisi yang lain dari Zetsu mengatakan bahwa Tobi adalah "anak baik". Tobi sangat menghormati Deidara, dan sering memanggilnya dengan sebutan Deidara-senpai. Kepribadian Tobi agak sedikit ganjil jika dibandingkan dengan anggota Akatsuki yang lain. Sementara anggota yang lain sangat berdedikasi dan serius, meskipun sering terjadi pertentangan pendapat, Tobi lebih santai dan agak konyol, seperti Naruto. Kepribadiannya tidak disukai Deidara, yang meyakini bahwa semua Aktsuki seharusnya bersikap serius dan tenang. Tobi tanpa sengaja sering menjengkelkan Deidara, yang mengakibatkan Deidara menyerang Tobi dalam sebuah aksi komedi. Di sisi yang lain, Kisame menghargai kemampuan Tobi yang membuat ceria organisasi mereka yang suram.

Tobi kemudian muncul sebagai dalang di balik Akatsuki. Pemimpin ini mengisyaratkan tentang tujuan akhir

Akatsuki yang berhubungan dengan Sharingan. Setelah pertemuan ini Tobi menghubungkan dirinya sebagai Madara

Uchiha. Ia juga mengklaim bahwa ia memiliki kekuatan Sharingan yang sebenarnya.

Ciri-ciri karakteristik: Mampu memperpanjang nyawanya melalui pengambilan jantung ninja lain, bisa menguasai lima jantung ninja pada saat yang bersamaan, mampu menggunakan semua kelima elemen chakra, tubuhnya berisikan banyak benang-benang untuk penyerangan dan memanipulasi tubuh.

Kakuzu adalah ninja pelarian dari Takigakure. Dalam organisasinya, dia setim dengan Hidan, walaupun tidak ada keakraban dalam keduanya. Kakuzu selalu tidak sabar dengan gaya pertarungan Hidan yang selalu makan waktu dan ritualnya. Hidan, sebaliknya, selalu membenci tentang Kakuzu yang selalu bertarung untuk uang. Meski begini, keduanya tetap setim bersama, karena keduanya selalu menggunakan keahliannya untuk keuntungan masing-masing. Kakuzu adalah karakter tertua yang diperkenalkan dalam seri ini, setelah dia mengakui bahwa dalam hidupnya, dia pernah bertarung dengan Shodai Hokage - Hokage pertama.

Kakuzu adalah seseorang yang tamak, ciri khasnya ialah selalu memprioritskan hal-hal mengenai uang dan keuntungannya. Pendapatan uang favoritnya ialah dengan mengumpulkan uang hadiah hasil dari pencarian target, bahkan sampai mentoleransikan agamanya Hidan, karena agamanya memudahkan mengambil hadiahnya lebih cepat. Sejarahnya sebagai pencari hadiah sangat ekstensif, dibuktikan dengan dia bersikap bersahabat dengan sang pengoleksi target hadiah dan sepertinya sampai hafal tentang informasi dan nilai hadiahnya. Pandangannya tentang uang membuat Kakuzu menyatakan dirinya sebagai "bendaharawan" Akatsuki, namun diragukan apakah ini adalah posisi sebenarnya.

Kakuzu sangat mudah marah, dan sering membunuh orang-orang disekitarnya jika dia kesal. Hal inilah yang menghasilkan banyak bekas partnernya dari Akatsuki dibunuhnya sendiri. Kakuzu digabungkan dengan Hidan yang hidup abadi, membuatnya bisa menyerangnya tanpa harus mengkhawatirkan keselamatannya.

Walaupun keadaannya begitu, Kakuzu sangat hati-hati daripada Hidan, selalu memberitahu Hidan agar selalu waspada selama pertarungan. Kakuzu juga berkeinginan untuk menerima perintah, langsung menuruti ketua Akatsuki dan membujuk Hidan untuk menurutinya juga.

Kakuzu memiliki struktur tubuh yang unik, yang berisikan banyak benang hitam diseluruh tubuhnya, yang dimana dia selalu menggunakannya untuk memutuskan bagian tubuhnya untuk serangan jarak jauh. Benang-benang ini juga bisa digunakan untuk menyerang, kaena bisa menusuk dan menembus tubuh orang lain dengan mudah. Benang-benang ini ternyata bersifat tidak terbatas, sewaktu dia menggunakannya untuk mengubah penampilannya. Sebagai keuntungan dalam pertarungan, Kakuzu bisa menggunakan benangnya untuk menyambungkan bagian tubuhnya yang lain.

Kemampuan ini sangat berguna juga dengan partner timnya, Hidan, karena keabadian Hidan bisa membuatnya selamat dari segala bentuk bagian tubuh yang terlepas, dan Kakuzu hanya tinggal menjahitnya untuk menyambungnya kembali.

Benang-benang Kakuzu juga bisa mengambil organ tubuh lain kedalam tubuhnya,
membuatnya bisa memperpanjang hidupnya dengan mengambil organ orang lain yang lebih sehat. Kakuzu sangat sering melakukan ini, menyimpan sampai empat jantung tambahan dalam dirinya untuk jangka waktu tertentu. Dia menyimpan jantung tambahan dengan topeng-topeng hewan, dijahit ke punggungnya. Masing-masing topeng bisa melepaskan diri dari tubuhnya dan menyerang sendiri-sendiri.

Begitu terlepas dari tubuhnya, topeng-topeng ini bisa meyerang dengan ledakan elemental chakra yang hebat. Elemen yang sudah diketahui yaitu api, angin, dan petir. Topeng-topeng ini juga bisa bergabung untuk menambah potensi serangan mereka, satu elemen menguatkan elemen lainnya. Jika jantung dalam tubuh Kakuzu dihancurkan, salahsatu dari topeng itu langsung bergabung kembali dengannya, jadi dia bisa menggunakannya, mengakibatkan topeng itu menjadi hancur. Dalam keadaan dia kehilangan jantungnya, sepertinya dia memilih mengambil jantung dari orang yang membuatnya kehilangan, dan memperpanjang hidupnya dari lawan.

Kakuzu ditunjukkan sebagai seorang analisis yang cermat, bisa mengamati inti dari serangan lawan dan membuat strategi penyerangan kembali dalam waktu yang singkat. Sifat ini membuatnya sangat berpengalaman dalam hidupnya. Dalam keadaan sistem analisisnya gagal, dia memiliki jurus defensif yang disebut dengan Iron Body, jurus Tubuh Besi, yang membuatnya menjadi kebal dengan serangan fisik. Hal ini belum jelas apakah jurus ini meruapakan hasil dari jantung yang kelimanya, atau hasil jurus dari jantung tambahannya.

Hidan adalah anggota kedua terbaru yang suka bicara kotor dan partnernya Kakuzu. Kanji pertama dalam nama Hidan adalah hisha, yang berarti benteng dalam permainan shogi. Ia adalah seorang penganut agama bernama ‘Jashin’, sebuah kepercayaan yang menyembah dewa Jashin dan apapun yang tidak meghasilkan pengrusakan dianggap sebagai dosa. Sebagai bagian dari agamanya, hidan memiliki sebuah jimat berbentuk segitiga terbalik di dalam lingkaran. Sebelum pertarungan dimulai, ia berdoa pada jimat ini, meminta pengampunan dan juga agar targetnya harus ditangkap hidup-hidup. Setelah pertarungan dimulai, hidan sangat tidak suka jika pertarungannya diinterupsi atau dipaksa untuk berhenti. Setelah bertarung, ia melakukan ritual 30 menit sesuai dengan kepercayaannya, yang memuncak dengan menikam dirinya sendiri di dada dan berbaring di atas tanah.

Hidan rupanya tidak bisa mati. Ia masih memiliki kemampuan untuk berbicara serta dapat bertahan hidup walaupun berada dalam kondisi sekarat dengan dipenuhi banyak luka, serta lehernya terpenggal. Meskipun ia dapat hidup dalam bagian yang terpotong, Hidan harus terhubung dengan tubuhnya agar bisa dikendalikan. Walaupun kenyataannya ia tidak bisa mati, Hidan menyatakan secara terbuka sebelum pertarungan bahwa ia mengharapkan dapat dibunuh oleh lawannya. Dalam pertarungan, Hidan memegang sabit besar bermata tiga yang digunakan sebagai sebuah proyektil yang dikendalikan dengan sebuah tali yang membungkus pergelangan tangannya. Walaupun ia mampu untuk menyerang ninja paling berbakat dengan senjatanya, Hidan mengklaim bahwa sabitnya membuat dia menjadi penyerang terlambat dalam Akatsuki. Tiga mata sabit besarnya tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kerusakan dari serangannya, melainkan untuk meningkatkan kesempatannya untuk mengambil darah musuhnya.

Setelah ia mendapatkan darah lawannya serta memakannya, Hidan menggunakan darahnya sendiri untuk menggambar simbol dalam jimatnya di tanah. Kemudian Hidan mengalami sebuah transformasi, menjadikan hampir dari seluruh kulitnya berwarna hitam. Selanjutnya Hidan menggambar garis putih secara kasar pada posisi yang sama dengan tulangnya. Dikombinasikan dengan sabit besarnya, transformasi ini menjadikannya seperti Grim Reaper. Setelah transformasinya sempurna, Hidan dan musuhnya menjadi “terhubung”, dan segala kerusakan yang diterima Hidan berlaku juga untuk musuhnya (seperti boneka voodoo). Selama berada dalam simbol tersebut, Hidan menggunakan tombak sebagai ganti dari sabit besarnya untuk melukai tubuhnya sendiri, mengakibatkan sakit yang bukan main ke tubuhnya dan lawannya. Dikarenakan tidak bisa mati, Hidan tidak terluka oleh serangan tersebut, melainkan itu merupakan suatu kesenangan baginya. Setelah mempermainkan musuhnya dengan memberiakn luka yang tidak mematikan, Hidan menikam dadanya, yang mengakibatkan lawannya terluka, dan transformasinya kembali seperti semula. Meskipun itu menjadi teknik yang sangat berguna, Hidan harus tetap berada di dalam simbol. Jika ia meninggalkan simbol tersebut, transformasi serta “hubungan” antara Hidan dan musuhnya masih ada, membuatnya hanya perlu untuk kembali ke dalam simbol dan mengulang tekniknya.

Hoshigaki Kisame adalah seorang ninja pelarian dari Kirigakure dan parntnernya Itachi Uchiha. Tidak seperti kebanyakan pasangan yang lain dalam Akatsuki, Kisame memiliki hubungan yang baik dengan Itachi. Sementara Itachi ditugaskan untuk menangkap Naruto Uzumaki, target Kisame adalah Jinchuuriki Siluman berekor empat, seorang lelaki tua yang dikalahkannya dengan susah payah. Kisame memiliki penampilan khusus yang menyerupai ikan hiu, lengkap dengan kulit berwarna biru pucat dengan mata yang kecil, serta memiliki struktur muka yang menyerupai insang dan gigi berbentuk segitiga tajam. Sama seperti namanya, Kisame yang berarti “ikan hiu iblis”. Meskipun penampilannya yang agak kasar dan kecintaannya dalam bertarung, gaya bicara Kisame tenang dan memiliki sopan santun jika dibandingkan dengan kebanyakan anggota Akatsuki yang lain.

Kisame merupakan salah satu dari Seven Swordsmen of the Mist (Kiri no Shinobigatana Shichinin Shū) dan juga dikenal sebagai kaijin dari Kirigakure. Zabuza Momochi dan Raiga Kurosuki juga adalah anggota dari Kiri no Shinobigatana Shichinin Shū. Seperti dua anggota yang lain, ia agak terlalu percaya diri dalam pertarungan. Dengan jelas juga ia menikmati setiap pertempuran dan kemungkinan memotong-motong lawannya. Sebagai contoh, ia mempertimbangkan sebuah gagasan untuk memotong kedua kaki Naruto untuk mencegahnya melarikan diri sebagai ganti dari memukul naruto sampai pingsan. Selama pertarungannya dengan Asuma Sarutobi Kisame juga menikmati kesenangannya dalam menyobek bahu Asuma dengan Shameda.

Senjata utama Kisame adalah Shameda (”Kulit Hiu”), sebuah pedang besar khusus yang sebanding dengan ukuran zanbatō milik Zabuza Momochi. Tidak seperti pedang pada umumnya, Shameda bukan digunakan untuk memotong, melainkan untuk mencukur, dikarenakan permukaannya yang kasar seperti kulit hiu. Pedang ini juga mempunyai kemampuan untuk menyerap chakra yang berada disekitarnya, membuat kisame dapat memotong chakra lawannya. Jumlah chakra yang dapat diserapnya masih belum jelas, tetapi Shameda bahkan dapat mengkonsumsi chakra siluman rubah, tanpa merasakan sakit. Shameda juga merupakan senjata yang peka perasaannya dan hanya Kisame yang diperbolehkan untuk memakainya.

Masuk ke dalam daftar ‘Bingo’ yaitu daftar ninja yang harus dibunuh yang memiliki kekuatan lebih. Merupakan kriminal kelas S yang berbahaya dan sangat kuat. Ketika umur 7 tahun lulus akademi, umur 8 tahun menguasai Sharingan, umur 10 lulus ujian Chuunin, umur 13 menjadi pemimpin pasukan Anbu, dan pada umur 15 tahun masuk ke sebuah organisasi kriminal bernama Akatsuki. Di umur 13 tahun, dia membantai seluruh anggota klan Uchiha yang terkenal kuat hanya dalam semalam. Motifnya tidak diketahui, tetapi ia mengatakan untuk mengukur seberapa kuat dirinya. Dia hanya menyisakan adiknya, Sasuke Uchiha. Itachi juga memberitahukan Sasuke untuk menguasai Mangekyou Sharingan dengan cara membunuh sahabat terdekatnya.Itachi sendiri membunuh sahabatnya yang bernama Shisui Uchiha.

Kemampuannya dalam ilmu ninja tidak diragukan lagi. Segel jutsu yang digunakkanya amatlah cepat bahkan Kakashi pun kewalahan menghadapinya. Ditambah lagi di punya Mangekyou Sharingan yang hampir mirip dengan genjutsu, hanya saja efeknya terasa sampai dunia nyata. Dia juga bisa mengeluarkan genjutsu hanya dengan menunjuk seseorang. Taijutsunya juga lumayan dan bisa mengimbangi Kakashi ketika bertemu untuk kedua kalinya untuk menyelamatkan Gaara. Jutsu andalannya ialah Tsuyokomi dan Amaterasu. Yaitu genjutsu dan ninjutsu yang hanya bisa digunakan pemilik Mangekyou Sharingan. Tsuyokomi ialah genjutsu yang membuat lawan masuk ke alam lain dan cedera di alam tersebut akan berpengaruh pada mental dan otak seseorang, dan juga bisa mengakibatkan cedera fisik yang sama. Sedangkan Amaterasu masih belum jelas, tetapi amatlah dahsyat dan sepertinya berupa jutsu elemen api yang menghasilkan kobaran api hitam yang bakal terus menyala selama tujuh hari tujuh malam. Yang pasti kedua jutsu tersebut menggunakan chakra yang besar sehingga tidak bisa terus menerus digunakkan.

Deidara adalah seorang ninja pelarian dari Iwagakure dan pasangannya Tobi. Deidara menghubungkan ninjutsunya sebagai seni dan meyakini bahwa setiap bom yang dibuatnya merupakan suatu hasil karya seni. Motonya ialah Seni adalah sebuah ledakan yang merupakan ungkapan asli dari seniman abstrak terkenal Jepang Tarō Okamoto. Deidara sangat bangga dengan seninya dan secara langsung dengan segan menerima bahwa apapun tidak dapat menghancurkan seninya, mengakibatkan ia seringkali menjadi terlalu percaya diri dalam pertarungan. Deidara juga mempunyai kebiasaan untuk mengakhiri kalimatnya dengan bergumam un atau mmm, seperti Naruto yang hampir selalu mengakhiri kalimatnya dengan -ttebayo.
Dalam pertarungan, Deidara menggunakan mulut khusus di kedua telapak tangannya untuk menciptakan “bahan peledak tanah liat” (Kibaku Nendo). Ia dapat meledakan tanah liat tersebut dengan perintah “meledak” (Katsu). Untuk harus memasukan chakranya ke dalam tanah liat, agar tanah liat tersebut bisa meledak. Semakin banyak chakra yang dimasukan, semakin kuat ledakannya. Deidara dapat mengubah tanah liat ini menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan tujuannya, seperti makhluk yang dapat digunakan untuk terbang atau untuk menyelinap, tiruan dirinya sendiri untuk membingungkan musuh, atau juga beraneka bentuk senjata seperti ranjau. Beberapa tanah liat bahkan dikategorikan dalam peringkat tertentu, seperti “C4″. Kebanyakan tanah liat hasil ciptaannya termasuk dalam kategori “C1″, dan kekuatan ledakannya sama seperti ledakan granat. Naga raksasa dari tanah liat yang menggunakan bagian ekornnya untuk menembak ledakan yang lebih kecil ke musuh termasuk dalam kategori “C2″. Kategori “C3″nya adalah patung tanah liat
yang tidak bisa bergerak yang digunakan seperti bom, dan ketika menyentuh tanah memiliki potensi untuk menghancurkan selruh desa. Kategori “C4″ merupakan yang terakhir dan terkuat, diciptakan melalui tanah liat yang dimakan dengan mulutnya kemudian mengeluarkannya dalam bentuk tiruan raksasa dirinya. Disaat tiruan ini meledak, mengakibatkan terlepasnya bom yang sangat kecil sekali dalam jumlah besar ke seluruh penjuru dan memasuki tubuh lawannya melalui hidung, kemudian meledak, mengakibatkan targetnya lenyap menjadi debu. Sebagai tambahan, Deidara masih memiliki tipe yang tidak terkategori, menggunakan mulut di dadanya yang sebelumnya tersegel, mengubahnya menjadi bom hidup yang dapat menghancurkan apapun dalam radius sepuluh kilometer, dengan harga nyawanya sendiri. Deudara juga memakai teleskop pada mata kirinya untuk pengamatan jarak jauh, dan juga telah terlatih untuk menggagalkan genjutsu.

Sasori juga dikenal sebagai Sasori si pasir merah (Akasuna no Sasori), adalah seorang ninja pelarian yang berasal dari Sunagakure. “Sasori” juga berarti kalajengking. Setelah kematian kedua orangtuanya, Sasori dibesarkan oleh neneknya, Chiyo, yang mengajarnya segala sesuatu tentang boneka. Setelah teruji mahir dengan kemampuannya, Sasori menggunakan pengtahuan barunya itu untuk mengubah tubuh kedua orangtuanya menjadi boneka dengan usaha agar bisa dicintai. Karena mereka hanyalah boneka tanpa emosi, karya ini menjadi gagal, dan ia meninggalkan Sunagakure selama dua puluh tahun sampai ia diperkenalkan. Suatu waktu setelah meninggalkan desanya, Sasori bergabung dengan Akatsuki dan akhirnya berpasangan dengan Orochomaru. Setelah Orochimaru meninggalkan Akatsuki, Sasori berpasangan dengan Deidara, meskipun dendamnya terhadap Orochimaru selalu dibawanya.

Dalam kemitraannya dengan Deidara, keduanya sering berdebat, khususnya tentang pertentangan pandangan mereka dalam seni. Deidara beranggapan bahwa seni itu adalah sesuatu yang cepat hilang, sementara Sasori meyakini bahwa seni yang bagus adalah sesuatu yang indah yang bisa bertahan lama sampai ke masa depan. Ini mencerminkan sifat dasar individu mereka (Deidara membuat pahatan tanah liat yang bisa meledak, Sasori membuat boneka-boneka manusia yang bisa bertahan lama). Deidara dari luar kelihatannya menghargai keyakinan Sasori terhadap seni, meskipun Sasori tidak menghargai keyakinan Deidara. Ia juga tidak menyukai menunggu dan membuat orang menunggu. Sebagai anggota Akatsuki, Sasori ditugaskan untuk menangkap salah satu dari siluman berekor (Bijuu), walaupun percakapan singkat antara dia dengan Deidara menjelaskan bahwa ia bahkan tidak tahu siluman berekor mana yang harus ditangkapnya.

Dalam pertarungan, Sasori menggunakan boneka-boneka, di mana favoritnya adalah Hiruko (Hiruko), yang dikendalikan dari dalam untuk melindungi dirinya dari serangan musuh. Karena Sasori sering menggunakan Hiruko, bahkan menghiasinya dengan pakaian Akatsuki, kebanyakan orang hanya dapat menerimanya selama ia menggunakan boneka itu. Jika Hiruko terbukti tidak berguna lagi, Sasori dapat menggunakan dirinya sendiri dalam pertempuran, dikarenakan tubuhnya telah diubah menjadi boneka. Ini juga memberikan keuntungan baginya untuk tampil muda secara tidak wajar. Tubuh boneka Sasori membuat ia dapat mengontrol ratusan boneka dalam sekali melalui mekanisme pada dadanya yang dapat menghasilkan banyak benang chakra. Karena boneka tidak dapat mengendalikan chakra, Sasori telah mengawetkan jantungnya dalam sebuah peralatan berbentuk silinder, yang membolehkannya menggunakan boneka dalam pertarungan. Karena hanya jantungnya yang merupakan bagian yang hidup dari dirinya, tubuh bonekanya pada hakekatnya tidak dapat dihancurkan, sehingga ia dapat kembali ke bentuknya yang semula jika ada bagian remuk. Sebagai tambahan, ia dapat memindahkan jantungnya ke boneka yang lain, dan meninggalkan tubuh yang sudah tidak bisa diperbaiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar